
“One’s destination is never a place, but a new way of seeing things” - Henry Miller
Sebagai
penyuka pantai, selera pantai saya sedikit aneh. Saya lebih menyukai pantai
yang berbatu, berilalang, dan berkontur curam,
persis seperti pantai-pantai di film Eropa, dari pada pantai yang berpasir
putih dan landai. Menurut saya, pantai berilalang itu romantis, bisa dijadikan
tempat guling-guling tanpa risih dengan pasir pantai. Pantai berilalang juga cendrung
lebih hijau, yang membuat udara pantai ilalang terasa lebih segar, dan
suasananya cendrung lebih teduh dari pantai berpasir. Di Indonesia, sejauh saya
telah mengelilinginya, cukup sulit untuk menemukan pantai dengan ilalang,
pepohonan rindang dan curamnya kontur pantai. Harapan tentang pantai impian
akhirnya hanya bisa tergambar dalam film-film tentang alam Eropa yang saya
tonton.

Jalanan menantang menuju pantai
Suatu
hari, secara mengejutkan saya menemukan pantai dengan yang masuk dalam kategori
pantai impian saya di Semarang, ibukota Jawa Tengah. Terletak di daerah pesisir
utara Jawa, membuat Semarang berbatasan langsung dengan laut Jawa. Semarang ternyata
memiliki sebuah pantai yang eksotis bernama Pantai Baruna. Jalan masuk ke
potensi wisata ini terletak di jalan Arteri Pelabuhan – Bandara, tepat di
sebelah kiri perempatan pertama sehabis perempatan puri Anjasmoro. Jalan masuk
ke pantai masih jalan tanah yang cukup menyusahkan. Pantai akan susah untuk
dimasuki sehabis hujan, karena jalan tanah akan berubah menjadi lumpur yang
akan menghambat kendaraan anda. Masuk ke pantai ini, anda akan diminta membayar
retribusi sebesar lima ribu rupiah pada satpam penjaga pos pantai Baruna. Dari
pos satpam di pintu masuk, lokasi pantai masih cukup jauh. Tantangan mencari
jalan yang masih bisa dilewati diantara becekan sehabis hujan cukup menguras
tenaga saya hari itu. Becekan semakin parah akibat lalu-lalang truk pengangkut
semen dari pabrik semen yang berdiri di ujung jalan. Untungnya, setelah
melewati pabrik semen, jalanan sudah cukup kondusif.

Harus ngalah sama truck semen yang lewat

Padang Ilalang langsung menyambut
Di
kanan dan kiri jalan menuju pantai terbentang padang ilalang berwarna-warni
diselingi pohon-pohon rindang yang menyejukan mata. Saya sampai menyempatkan
diri berhenti sejenak untuk mengambil objek foto ketika melihat sebuah padang
ilalang dengan sebatang pohon rindang berdiri ditengah-tengahnya, persis
seperti yang ada dalam cerita di negeri dongeng. Setelah puas berfoto ria di
padang ilalang, saya melanjutkan perjalanan menuju pantai yang sudah
menderu-deru suaranya di kejauhan. Deru angin pantai menyambut kami saat tiba
di pinggir pantai Baruna. Pemandangan Jermal nelayan dan pelabuhan Tanjung Mas
di kejauhan seolah menjadi pelengkap pemandangan ilalang dan padang bunga liar
di pantai ini. Kontur pantai yang curam juga membuat pantai ini terasa berbeda
dan unik dari pantai lainnya. Saya berteriak bahagia di dalam hati, karena
tidak perlu jauh-jauh ke Skotlandia untuk menemukan pantai seperti ini.

Bagiku, surga itu sederhana
Pantai Baruna merupakan pantai yang terdiri dari
vegetasi sabana dengan padang ilalang yang tinggi dan pohon-pohon kerdil di beberapa
tempat. Kawasan pantai ini memang masih cukup sepi dan alami. Saya bisa
menemukan hewan-hewan liar seperti tupai yang bersembunyi memantau para manusia
pengunjung pantai. Sampah-sampah juga tidak tampak di areal padang rumputnya.
Pantai ini ramai dengan pengujung yang memiliki hobi memancing. Sepertinya
memang banyak ikan di perairan sekitar pantai ini, karena banyak pula nelayan
yang lalu-lalang dengan perahu kecilnya di sekitar pantai. Selain memancing,
hobi fotografi dan film juga bisa disalurkan di pantai ini.
Pemandangan bunga
liar dan ilalangnya bagus untuk dijadikan tempat hunting foto ataupun membuat timelapse untuk video. Tetapi bagi anda yang tidak hobi keduanya, duduk diam di tepi pantai
sembari menunggu sunset juga merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan.
Semilir angin pantai dan deru ombak membuat suasana sore menjadi lebih
romantis. Secarik kertas dan pena mungkin akan cocok menemani anda untuk mulai
merangkai puisi di pantai asing di tengah Kota Semarang ini.

Tidur di sekitar bunga-bunga juga asik kayanya.

Bukan gambar dari film adventure yang diambil di rural area Belanda kok
Tulisan ini menjadi pemenang Central Java Tourism Exhibition Travel Writing Contest 2015 yang diadakan oleh Tribun Jateng
0 comments:
Post a Comment