Fine Dining di Hotel Vila Lumbung

Baru tahun-tahun ini saya mengenal betul konsep fine dining. Pertama kali menyantap makanan dengan tata cara barat itu pun baru tahun 2015 lalu di sebuah gala dinner di Jakarta. Sebelum-sebelumnya, saya belum pernah full fine dining dengan menu yang komplit mulai dari appertizer hingga dessert. Acara-acara yang saya hadiri lebih banyak menampilkan model perjamuan makan ala buffet alias prasmanan. Saya sendiri sebenarnya lebih memilih konsep makanan ala buffet yang menawarkan keragaman makanan dan besaran porsi yang bisa ditentukan sesuai selera. Tetapi setelah akhir-akhir ini lebih sering merasakan konsep fine dining, saya sepertinya perlahan mulai jatuh cinta dengan konsep makan ala Eropa ini.

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman fine dining saya di Hotel Villa Lumbung Seminyak. Meskipun biasanya fine dining dilakukan pada makan malam, fine dining kali ini saya rasakan pada saat makan siang. Tentulah ini menjadi sebuah pengalaman baru bagi saya untuk mencoba fine dining di siang hari. 

Menyambut saya yang baru saja melewati perjalanan dari Nusa Dua menuju Seminyak, Hotel Villa Lumbung menyajikan kudapan pembuka yang memang telah menjadi buah bibir teman-teman bloger. Donat bertabur gula halus yang bertekstur lembut langsung membuat mata saya berbinar, apalagi ditambah garnish jeruk dan cherry di tepi piring kaca cantik tempat donat-donat tersusun rapi berjejer dua baris. Sebagai pelengkap makan donat, welcome drink Citrus Mint yang berwarna hijau segar berhasil menyegarkan saya yang habis terkaget-kaget dengan tagihan Uber dari Nusa Dua ke Seminyak yang diluar ekspektasi.

Chef Raka, yang menjadi sutradara di balik dapur Hotel Villa Lumbung kemudian menyajikan menu makan siang hasil racikannya sendiri kepada saya. Sesuai request, saya ingin makan makanan ala Asia, karena sudah cukup bosan makan makanan barat selama di Bali. Makanan kami siang itu kemudian disajikan semua tanpa tata urutan fine dining supaya dapat dengan leluasa diambil gambarnya. Maklumlah ciri khas fine dining salah satunya adalah penyajian makanan yang tertata dan tampak estetis, sehingga sayang rasanya jika tidak di foto berbarengan. Soal cara menyantapnya sih tetap dilakukan secara berkelas dengan manner bak seorang bangsawan.

Menu makan siang hari itu adalah Salad special dari chef Raka, Chicken Teriyaki, Prok Ribs Grilled, Tempura dan dadar dingin berisi potongan ham. Kesemuanya adalah menu baru untuk restoran di hotel ini. Beruntung rasanya saya bisa mencoba menu baru di Hotel Villa Lumbung langsung dari chefnya. Akibat rasa lapar yang sudah cukup mengganggu di siang itu, saya dan kak Bobby Virustraveling.com tidak perlu berpikir panjang untuk segera menyantap hidangan yang telah tersedia. Mulai dari salad, tempura, hingga main course siang itu yakni Pork Ribs Grilled. 

Sensasi memotong empuknya daging babi dengan pisau dan garpu siang itu tidak terkira nikmatnya. Lumeran minyak dan bumbu-bumbu membuat lidah hampir tidak bisa dikendalikan untuk segera mengecap rasa daging yang dimasak well done itu. Tampak gradasi warna hitam cokelat keemasan hingga merah muda pudar pada tekstur daging yang luarnya keras dan dalamnya empuk ini. Tentulah rasanya tidak kalah menggoda. Sensasi perpaduan kecap, rempah seperti lada putih dan lada hitam, serta bumbu-bumbu lainnya membuat empuknya daging ini semakin sempurna. Tidak perlu ada nikmat yang saya dustakan siang itu. Racikan chef Raka dan tim dapur Hotel Vila Lumbung memang juara.

Puas menyantap menu utama, saya kemudian dihidangkan es krim sebagai menu penutup. Nikmatnya menyantap es kirm di tengah Bali yang panas membakar kulit tidaklah perlu saya ungkapkan bagaimana rasanya. Es krim siang itu adalah Banana Split. Pisang dengan tumpukan es krim tiga rasa yaitu Coklat, Strawberry dan Vanila. Garnishnya lengkap dengan buah cherry dan stik cokelat. Memakannya di pinggir kolam renang setelah perut kenyang, adalah sebuah makanan penutup yang sangat sempurna. 

Setelah mencoba full set fine dining siang itu, chef Raka menyajikan cocktail sebagai pelengkap nongkrong saya di tepi kolam renang. Cocktail pertama yang diracik adalah White Sangria. White Sangria adalah cocktail yang diracik dari wine putih, potongan lemon, potongan mangga, dan perasan lemon. Disajikan dengan es batu, minuman dingin ini biasanya menjadi teman saat summer bagi orang-orang bule yang sedang menikmati liburan. Sensasi wine putih dan perasan lemon yang membuat melek berhasil membuat saya merasakan sensasi “zest” yang segar sekaligus membuat hampir melayang siang itu. 

Ternyata tidak berhenti di white sangria. Masterpiece cocktail lainnya dari Hotel Villa Lumbung adalah Strawberry Daiquiri, cocktail yang diracik dari strawberry, rum, jeruk nipis, gula, dan es batu. Minuman ini di blend dan hasilnya lebih seperti es krim dengan rasa yang mendinginkan. Sensasi rumnya yang cukup kuat begitu terasa namun tidak sampai mendominasi rasa strawberry yang tekstur buah dan seratnya masih cukup terasa ketika diminum. Meminum daiquiri cukup menbutuhkan skill karena penyajiannya yang menjulang melebihi kapasitas gelas cocktail, sehingga jangan sampai mencair jika tidak ingin tumpah. Sesungguhnya, siang itu menjadi sebuah arena coba-coba coktail dan saya sungguh senang bisa merasakan sajian cocktail terbaik dari Hotel Villa Lumbung. 

Setelah puas meneguk White Sangria dan Strawberry Diquiri racikan Hotel Vila Lumbung, saya berhasil melayang. Saya putuskan kamar adalah destinasi selanjutnya setelah puas nongkrong manja di restoran hotel yang memang terletak di tepi kolam renang. Karena sesungguhnya makan siang yang membuat perut kenyang paling nikmat jika diakhiri dengan tidur siang. Fine dining siang hari di Hotel Vila Lumbung kali ini sukses memberikan banyak pengetahuan baru bagi saya tentang seluk beluk kuliner dari chefnya yang kece dan tidak pelit berbagi ilmu. Dengan sensasi melayang, terlelaplah saya sambil membayangkan memotong Pork Ribs Grilled yang rasanya manis-manis empuk itu. Sungguh makan siang yang begitu berkesan di Hotel Vila Lumbung