Seperti biasa saya suka bercerita di akhir tahun. Tahun ini
adalah tahun yang begitu luar biasa bagi saya. Ada banyak kejutan, ada banyak
kegembiraan, dan seperti hidup pada umumnya juga ada kesedihan. Ada banyak
pencapaian tahun ini, baik yang sudah diimpikan sejak dahulu maupun yang datang
dengan tiba-tiba. Ada perjalanan yang mewah, yang membuat saya
begitu dimanjakan, ada pula perjalanan yang perlu bersusah-susah dahulu untuk bisa
menikmatinya. Ada kala dimana hidup selalu berkecukupan, ada pula hari-hari
dimana mie instan menjadi teman. Itulah hidup, dan seperti biasanya akan terus
berlanjut dengan kejutan-kejutan baru setiap harinya.
2016 diramalkan menjadi tahun yang cukup berat bagi saya. Saya cukup suka dengan ramalan. Tentunya tidak begitu percaya karena pasti akan mudah terlupa, hanya untuk sekadar alat mawas diri saja. Memang harus saya akui tahun ini cukup banyak menguras pikiran. Kesejahteraan hidup harus berada pada titik-titik hampir tidak bisa bernafas lega. Tetapi saya masih bersyukur bahwa diri ini tidak hilang akal dan hanya diam berpangku tangan. Tuhanpun selalu membantu tidak akan tinggal diam. Ada saja rezeki yang datang disaat otak sudah tidak bisa lagi mencari akal untuk mengisi perut. Akan selalu ada pilihan yang hidup berikan untuk tetap bisa makan di warung-warung sederhana kala saldo sudah mencapai batas limit. Semuanya adalah sebuah kesyukuran, karena itulah cara Tuhan menguji kesabaran. Beratnya 2016, membuat saya lebih kuat, lebih sabar, dan lebih dewasa dalam menyikapi persoalan hidup.
Saya sungguh bersyukur, di tengah beratnya tantangan di
tahun ini, ada banyak kesukaan yang juga turut mengisi hari-hari. Awal tahun
2016 adalah momen perjalanan yang mengubah diri saya seutuhnya. Saya pergi ke
Britania Raya. Selama tujuh belas hari, mata saya dibuka pada dunia yang benar-benar baru. Itulah Eropa
pertama saya, suhu dingin pertama saya, winter coat pertama saya, long haul
flight pertama saya, bertemu duta besar, bersaing dengan anak-anak muda dari
seluruh penjuru dunia, melihat tempat-tempat yang sebelumnya hanya bisa saya
lihat dari layar laptop dan lembar-lembar majalah, makan roti setiap hari, dan
menjadi lebih empati kepada kaum migran, orang kecil, serta semakin mencintai
negeri sendiri. Perjalanan yang memperjuangkannya juga penuh air mata dan
cucuran keringat itu juga sekaligus membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah tidur.
Mimpi itu jika terus di dihidupi akan bisa menjadi nyata. Saya bukanlah anak
orang kaya, bukanlah anak pintar luar biasa dengan Bahasa Inggris sempurna,
tetapi ada mimpi yang terus saya doakan dan usahakan, sehingga saya dapat
mencapainya.
Snorkeling Pertama di Umbul Ponggok |
Selain Eropa, ada pula tempat-tempat lain yang saya jelajahi
di 2016. Jakarta, Jawa Tengah, Jogja, Bali, Bandung, hingga Karimun Jawa
menjadi tempat saya menuju di tahun ini. Tahun ini menjadi saksi banyak momen
“pertama kali” saya terjadi. Snorkeling pertama saya terjadi di Umbul Ponggok
Klaten. Untuk pertama kalinya saya melihat dunia bawah air yang alami, berenang
bersama ikan-ikan hidup, dan menantang diri untuk menyelam tanpa alat bantu
agar bisa mendapat foto yang paripurna. Saya juga pergi ke Punthuk Setumbu dan
melihat Borobudur dari jauh pada saat mentari terbit. Sungguh sebuah pengalaman
yang kembali membuka mata hati dan memperluas wawasan hidup saya yang jarang bangun pagi mengejar matahari
terbit.
Tahun ini juga adalah tahun dimana saya berhasil naik kuda
untuk pertama kalinya. Tidak main-main, saya berkuda di ketinggian lebih dari
seribu meter di atas permukaan laut dengan jalan yang menajak dan menurun curam. Saya berkuda di
Candi Gedong Songo, dan sekaligus juga menjadi momen pertama saya mendaki
hingga puncak untuk melihat lebih dari satu candi. Masih teringat rasanya perjuangan menahan
pinggang agar selalu bisa mengikuti ritme jalan sang kuda. Masih teringat pula lembaran
rupiah yang harus saya habiskan untuk membayar lebih sang pemandu kuda, akibat
berat badan berlebih. Untung kudanya sudah terlatih membawa badan seberat badan
saya.
Tahun ini,
saya juga kembali ke Bali, dan kembali dipercaya oleh ASUS Indonesia untuk
menjadi saksi peluncuran produk barunya di Indonesia. Senangnya hati ini tak terkira akhirnya saya
bisa mewujudkan mimpi menginap di Nusa Dua. Momen acara Zenvolution
tersebut juga membuat
saya bisa bertemu dengan teman-teman yang baru, sambil menjelajah pantai Bali
yang indah. Mendapat ASUS Zenfone 3 juga adalah sebuah anugerah bagi saya. Tahun ini menjadi lebih
produktif dengan handphone yang lebih mampuni dan berkamera bagus. Terimakasih kepada Asus yang telah
menjadi partner terbaik saya dalam traveling gear, terutama handphone yang mumpuni untuk
menemani perjalanan saya.
Nusa Dua Beach Bali |
Off Road di Tahura Mangkunegara Karanganyar |
Tahun ini pula saya kembali ke Solo, dan juga menginjak
Karanganyar untuk pertama kalinya. Di Solo, saya berhasil menguji diri ini untuk bisa bersepeda keliling
kota, setelah terakhir kali naik sepeda 5 tahun lalu. Saya juga mencoba kuliner unik bernama sate buntel
yang ternyata disukai pula oleh sang Presiden RI di Solo. Di Karanganyar, saya
menemukan banyak surga
tersembunyi. Tahura Mangkunegaraan adalah tempat yang membuat saya ingin
kembali lagi ke Karanganyar. Sensasi offroad di kaki Gunung Lawu juga menjadi
pengalaman yang membuat candu. Candi Sukuh, bangunan candi yang mirip kuil suku
Maya yang telah lama ingin saya datangi juga secara mengejutkan menjadi
destinasi perjalanan ke
Solo Raya kali ini. Sayang
Ndoro Dongker belum berhasil terjamah tahun ini, semoga tahun depan bisa kembali
lagi.
Vila Isola, sebuah bangunan art deco di Utara Bandung juga menjadi
tempat yang secara mengejutkan bisa saya kunjungi. Adik saya yang diterima
kuliah di UPI, berhasil membuat abangnya kecipratan rezeki untuk bisa memiliki kesempatan menilik
bangunan art deco yang uniknya luar biasa ini. Sejak SMA saya sangat ingin ke
Vila Isola yang hari ini menjadi gedung rektorat UPI Bandung. Selain karena
bangunannya yang memang unik, hasrat
saya mengunjungi Isola juga adalah karena merasa punya kedekatan
emosional dengan cerita sang pemilik vila di masa lalu, yang adalah seorang taipan
media yang senang menyendiri. Saya yang senang menyendiri menikmati dinginnya
angin dan rintik hujan merasa sama seperti tuan Dominique Willem Berretty sang
empunya Isola.
Karimun Jawa |
Di penghujung tahun, perjalanan luar biasa juga terjadi, dan kali ini bersama
teman-teman kuliah. Kami mencoba merayakan hari-hari sebagai mahasiswa yang
sebentar lagi akan habis berganti hari-hari menjadi seorang pengangguran
berdasi sebelum kemudian mendapatkan profesi sendiri-sendiri. Karimun Jawa, surga terpencil di utara Jawa
adalah tujuan kami. Kali itulah saya melihat pantai-pantai terindah dalam hidup
saya. Jernihnya air, hijaunya pohon, tingginya pohon kelapa, dan deru angin yang
meniup ombak adalah sebuah narasi kembali ke rumah bagi saya. Rumah saya adalah
pesisir, dan Karimun Jawa menyihir saya dengan pesonanya. Mulai dari surganya
seafood murah di alun-alun pulau Karimun Jawa, hingga pasir putih lembut nan
bersih di pulau Cemara. Rasa-rasanya ingin suatu hari tinggal lama disana. Sungguh,
hidup saya semakin hari semakin kaya karena berjalan.
Ada rasa
yang sungguh berat meninggalkan tahun 2016. Tahun baru berarti akan semakin
tua, semakin banyak tanggung jawab, beban, masalah, dan rasa-rasanya hidup akan
semakin suram jika terus-menerus dipikirkan. Tetapi tahun yang baru juga pasti
akan memuat cerita bahagia, pencapaian baru, dan cara pandang baru. Karena memang
hidup adalah soal dinamika, bukan soal stagnan berdiri di tempat yang sama. Ada
masa di mana Tuhan akan memutar balikan dunia kita supaya kita bisa melihat
sisi dunia yang berbeda. Meskipun dirasa berat, tapi tentu ada cerita
baik bagi kita pada ujungnya. Akhirnya, detik demi detik terus melaju. Konsepsi
hari, minggu, bulan, dan tahun, hanyalah ciptaan manusia untuk menandakan
waktu. Tetapi kita, sebenarnya jauh lebih dari sekadar umur dan pencapian. Ada hidup
yang harus diperjuangkan, hidup yang hakiki. Satu hal yang paling penting,
hiduplah sepenuh-penuhnya untuk hari ini.
Selamat
Tahun Baru 2017
Best 9 2016 Instagram |
Semoga makin cetar tahun depan yaaa
ReplyDeleteamin kak amin, semoga bisa terus mengikuti jejak dirimu yang kece badai... hehehe
DeleteCeritamya hampir seperti saya...cmn dikurangi ponggok sama london....wkkkkk.padahal cedak tpi ga kelakon krlakon
ReplyDeleteUmbul ponggok keren kak, harus banget kesana. Asik kalo cari yang sejuk-sejuk di siang bolong hehehe
DeleteAlhamdulillah, keren banget deh Ghana, semoga makin banyak trip yang mengayakan jiwa di tahun, 2017 yaa..
ReplyDeleteAmin kak Dedew, Sukses terus buat kita semua dalam dunia perblogingan. Terus berkarya :D
DeleteSemoga kita bisa jalan bareng lagi tahun depan yaaaaa :D
ReplyDeleteAmin kak Puspa... semoga bisa main lagi ke Bali juga :D
DeleteAlhamdulillah 2016 banyak berkahnya. Semoga 2017 semakin banyak prestasi dan kesempatan, jalan2 yg menyenangkan
ReplyDeleteAmin kaa.. Semoga sukses selalu juga
DeleteSemoga tahun 2017 ini bisa lebih mantap lagi perjalanannya ya mas :)
ReplyDeleteAh bangga aku padamu anak muda ;) lanjutkan kisah hidup keceeehmu! Hitch your wagon to stars broh. Goodluck.
ReplyDeletewah. pengalaman yang sangat kaya. semoga tahun 2017 ini bisa mendulang pengalaman yang lebih beragam. Salam kenal ya Mas
ReplyDelete