Kata
Lasem masih terdengar asing di telinga orang kebanyakan. Memang, masih
belum banyak yang mengetahui kota kecamatan yang terletak di Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah ini. Tetapi, Lasem ternyata menyimpan kekayaan alam
dan pusaka yang sangat luar biasa.
Menjadi tempat bagi
bertahtanya Gunung Lasem, berkembangnya peradaban Tiongohoa di Jawa,
hingga pesona pusaka dan kulinernya membuat Lasem merupakan destinasi
layak kunjung. Menurut saya, terdapat enam hal yang bisa kamu temui di
Lasem, yang bakal membuat liburanmu ke Lasem tak terlupakan:
1. Gunung
Gunung Dan Laut Saling Berbatasan
Tren
naik gunung yang sedang naik daun membuat semakin banyak gunung yang
menjadi objek pendakian. Di Lasem, kamu juga dapat menemukan jajaran
pegunungan bernama pegunungan Lasem. Membentang dari selatan Lasem
hingga laut Jawa, gunung ini menawarkan pemandangan alam yang
spektakuler. Kamu bisa mendapatkan pemandangan khas pegunungan sekaligus
pemandangan laut Jawa yang eksotis di kejauhan.
Bagi kamu yang
tidak suka naik gunung, maka melihat pemandangan sunrise dari kaki
gunung Lasem juga sudah merupakan hal yang luar biasa. Pemandangan pagi
di desa Soditan, dengan hiruk pikuk anak sekolah semakin melengkapi
syahdunya pagi hari di kaki gunung Lasem. Pemandangan yang tentunya tak
terlupakan, dan menyegarkan pikiran yang penat.
2. Pantai
Ladang Garam Khas Daerah Pesisir Pantura
Sehabis
menikmati sunrise di desa Soditan, Lasem, kamu bisa melanjutkan
jelajahmu ke muara sungai Lasem. Muara sungai ini merupakan alur masuk
perdaganan ilegal opium di Lasem ratusan tahun lalu. Di muara kamu bisa
duduk-duduk manis di dermaga kecil tempat para nelayan menambatkan
perahu mereka. Kamu juga bisa selfie-selfie ceria dengan latar ladang
garam yang seperti infinity pool hotel berbintang.
Tak jauh dari
muara, kamu bisa menuju pantai berpasir putih. Menuju pantai ini, kamu
akan melewati padang ilalang, dan pohon-pohon kerdil yang menarik untuk
diabadikan keindahannya. Angin semilir dan udara segar pagi hari
menambah tenang suasana hati menuju pantai. Pantai ini merupakan pantai
sepi yang belum ada nama sepertinya. Terletak di dekat sebuah kebun
kacang tanah milik warga, pantai ini memberikan pemandangan laut Jawa
dan cemara pantai yang asik melambai tertiup angin laut. Sanyang memang,
pantai ini sedikit kotor akibat arus laut membawa sampah dan
mendamparkannya di tempat ini. Tetapi cangkang-cangkang kerang cantik
yang tersebar sepanjang pantai mungkin bisa menjadi pengobat kekecewaan.
3. Kuliner
Lovely Food!
Datang
ke suatu tempat tentu tidak lengkap jika tidak menyantap makanan khas
daerah tersebut. Lasem menyajikan kuliner khas pantura dengan pengaruh
akulturasi etnis Tionghoa dan Jawa di masakannya. Berbagai menu yang
bisa dipilih seperti kue rajungan, botok udang, kepala manyung, lontong
tuyuhan, rawon, dll. dijamin bisa memenuhi hasrat lapar kamu sehabis
berkeliling kota. Makanan tadi tersedia di warung-warung makan yang
tersebar di sepanjang jalur pantura yang melintasi kota Lasem.
Hal
lain yang unik dari Lasem adalah Kopi Lelet. Kopi Lelet adalah minuman
kopi yang ampasnya digunakan untuk membatik di atas puntung rokok. Ampas
kopi dituang di atas piring lalau diukir di puntung rokok dengan lidi,
korek api, ataupun benang. Kabarnya rokok yang telah diberi ampas kopi
akan terasa lebih nikmat ketika dihisap. Di hampir semua warung kopi di
Lasem, dapat kamu temui kegiatan unik tersebut. Sekedar info, kamu ngaak
harus jadi perokok lho agar bisa meleleti rokok, sekedar ngopi dan
ikutan menghias puntung rokok juga bisa dilakukan.
4. Gedung Tua
Rumah unik berarsitektur Melayu ditengah pemukiman Tionghoa
Sebagai
lokasi bersejarah, Lasem memiliki banyak gedung tua dengan arsitektur
yang unik. Kebanyakan gedung tua di Lasem merupakan rumah penduduk yang
bergaya Tionghoa. Atap-atap melengkung meyerupai kelenteng dan
pagar-pagar tinggi mewarnai hampir semua jalan-jalan kecil kota Lasem.
Salah satu yang terkenal adalah Lawang Amba. Rumah berpintu besar ini
merupakan rumah yang bersejarah, karena memiliki jalur bawah tanah
tempat menyelundupkan opium dari sungai Lasem. Selain itu terdapat
kelenteng-kelenteng yang juga fenomenal. Kelenteng Cu An Kiong misalnya
yang berlokasi di dekat Lawang Amba, merupakan kelenteng tertua di Jawa
Tengah yang sudah berdiri sejak abad ke 15.
Rumah gaya Hindis bercampur Tionghoa
Berjalan
ke bagian kota yang lain, kamu juga akan menemukan deretan rumah tua
milik pengusaha tegel terkenal yang berarsitektur gaya Hindis. Kamu bisa
menemukan taman-taman kecil, pabrik tegel, dan tegel-tegel menarik di
rumah tegel. Tak jauh dari rumah tegel, kamu dapat mengunjungi rumah
oma-opa yang juga telah berumur puluhan tahun dan masih menyimpan ke
khasan di model dapur, ruang tamu, dan tata letak ruangannya.
5. Human Interest
Oma bersama kursi tuanya yang setia
Salah
satu yang menjadi hal menarik bagi saya ketika mengunjungi suatu tempat
adalah memperhatikan manusianya. Di Lasem kamu akan menemukan banyak
objek kemanusiaan dan pelajaran dari objek tersebut. Di rumah oma-opa
kamu bisa melihat perjalanan oma, opa dan seorang asisten rumah tangga
bernama mbak Minuk yang merawat mereka. Selain itu terdapat pula sentra
batik yang menyimpan cerita para wanita pembatik yang berkerja puluhan
tahun membatik tulis dengan motif khas Lasem untuk menyambung hidup.
Mbak Minuk di depan rumah Oma Opa
Selain
cerita yang membangun simpati, Lasem juga menyimpan cerita manis
tentang perdamaian antar etnis Jawa dan Tionghoa, yang pada masa lalu
bersatu padu berjuang melawan penjajah. Lasem juga merupakan tempat
tumbuhnya toleransi antar umat beragama, dimana hampir semua pusat
keagamaan dari kelenteng, masjid, gereja hingga wihara ada di Lasem.
Berkunjung ke Lasem, maka kamu akan dapat pencerahan soal toleransi dan
saling mengharagi antar sesame manusia di tempat ini.
6. Kebudayaan
Sentra Batik Lasem
Inti
dari bertualang di Lasem adalah belajar kebudayaan. Di Lasem terdapat
banyak pusaka dan manuskirp yang tersimpan rapi dan siap untuk
dipelajari. Gedung tua dan cerita kejayaan masa lalu juga menjadi
indentitas Lasem yang tak lekang oleh zaman. Pengalaman menginap di
guest house rumah tua, dan menyaksikan aksi silat khas Lasem adalah
kegiatan yang tentu tak akan terlupakan.
Budaya hasil akulturasi keagamaan
Kebudayaan
Lasem yang terus dipromosikan untuk menjadi warisan dunia ini, memang
sangat luar biasa. Peradaban yang dibentuk oleh kekayaan alam dan
pemikian manusia yang cerdas di masa lalu, patut menjadi perhatian
generasi masa kini. Jadi, Kapan ke Lasem?
0 comments:
Post a Comment